Simplifying Life

Selasa, 07 Februari 2017
Simplifying Life

I haven't gone login nor opened this account since 2010 due to immense activities done that made me have to focus and get distracted at the same time. Also I have learned a lot from people I met either face to face or meeting online to shape my life better.

As the title says, "Simplifying Life". I have come to a decision to move my possible upcoming posts to another blog found by me and my friends RED Makassar in a purpose of simplifying my life and maintain my focus. There won't be any posts from now here on. I hope all readers will understand my decision. I am sorry for abandoning this blog for a long time. we will meet again in another post in another blog. I promise to stay alive. I love you all. Thank you.
Baca selengkapnya »

Bromo Sensation

Selasa, 10 September 2013
Indonesia is famous for their various tourist destinations. From beaches to ancient sites, cities to villages, and forests to mountains, there must be a lot of exciting stories about them. One of them is Mount Bromo, the most famous mountain tourist destination in East Java. This story will get in detail.

At 2.00 am, several youths from all over Indonesia came to watch the famous event about the start of a new day. Yes, sunrise at Mount Bromo, after spending halfnight at Dhammadipa Arama, Malang. We arrived at the station where we changed into Jeep that would take us to Mountain Pananjakan, our first destination. It was very cold there. No, it was freezing. The gloves couldn’t stand it and the ears got numb. Well, I didn’t prepare the bobble hat.

The road took us about three hours to arrive at Mount Pananjakan, where we can get the complete view of Mount Bromo, covered with seas of fog. About 5 in the morning, we arrived at Mt. Pananjakan. it was like between in the evening and afternoon. There was a huge open view to Mount. Bromo. It was as if we’re standing on a sky piercer mountain and there was second level sky above us, and the sun was going to rise. I was fascinated to see the clouds below me, instead of fog, it was really magnificent. The sky was clear, with yellows and blues blending perfectly, but the earth still stood in the dark color, contrast to the beautiful sky.






There had been many people arrived before us, waiting for the Golden King to emerge. As I was looking around, they were scattered along the mountain. They’re taking pictures, rubbing hands, going to shop to have hot drinks, climbing higher, waiting, and doing other things which I didn’t notice but keeping myself warm and steady. Still, it was freezing, and I just had a small cake before leaving. So, my hands and my legs trembled, and the gloves made me hard to press the shutter.  I was thinking I am at a situation where I hardly can take any single picture. In the dizziness I climbed and asked a friend of mine,

” Has it risen yet? Has it? Oh no, I’m trembling and dizzy.”

“Get something hot to relieve your tremble. Here eat this, it’ll soothe you.”

He gave me a ginger candy, and I immediately got it inside my mouth. The ginger and spicy aroma directly spread, soothe my dizziness. But I still couldn’t press the shutter due to coldness. Then I climbed higher to get more view of sunrise and started taking pictures. But still, I tried my best not to get trembled. After drinking hot milks offered, I had more energy to take more pictures of Bromo while waiting for the sunrise.  The event of sunrise felt unnoticed, I had to keep taking picture so I didn’t miss the moment. After the sun rose, the seas of fog started to disappear, the sky slowly turned to all blue, and it’s getting brighter around. Some still took pictures, and others climbed down to shop to get hot drinks and instant noodles, which cost more expensive than in town. But, I think that’s the reason, they’re in mountains, not in town.





After the sun rose, the air got warmer. The hands got steadier and legs moved better. I and the others moved to another picture taking spot.  We took some pictures before we moved to the Caldera.





On the trip to Caldera of Bromo, we drove down from Pananjakan by jeep. The fog was still covering the mountain, even the streets. So the great view is when we drove down to the mouth of Caldera, the fog blocked down the street, so it’s as if we’re entering the some mystic realms covered by fog. Like a fantasy movie. That’s amazing! Even though after we entered the mouth of Caldera, all the sight was still covered by fog. In front of us lies hundreds meters of sand plain behind the fog. On my left and right were jeeps running through the fog.  The drivers still drove normally, instead of the front sight was only white. Then, finally my jeep were slowing down and parked somewhere around the Caldera. There were many other jeeps had been arriving before us, meaning many people too.  The fog around me started to fade out slowly. The air still cold and I guess it’s about 6 am.  We then walked through the Caldera to go to the crater of Mount Bromo, which is about 45 to 50 minutes by foot.


 On my way to the crater, there is a pura build on the foot of Bromo. The pura is used for ritual ceremony of Kasada or Kasodo by Tengger society. The path to the crater was dusty and steep. On the way to the crater there are stairs built to accommodate tourists get to the top of Bromo with ease. When I got to the top of Bromo, the smell of sulfur was strong, I was told to wear the mask to avoid getting poisoned. On the top, the view of Semeru is clearer. I took some photos and the crater also. After taking photos and enjoying the view, I climbed down and gather with my friends. Some of us continued to Semeru National Park, and some prepared to go home. It was really an amazing trip. I hope I could go there again. If you have time, I recommend you to visit it.
Baca selengkapnya »

Nge-bloglah maka Kau Ada

Senin, 05 November 2012

 Nge-bloglah maka Kau Ada

Wow, hari ini hari yang sangat mencerahkan bagi mereka-mereka yang (atuapun yang ingin) berkecimpung dalam dunia tulis menulis melalui keyboard. Yes, para blogger (sebutan bagi orang yang memiliki blog, entah itu wordpress, blogger, tumblr, atau lainnya). Mari kita simak beritanya.

Yayasan BaKTI mengadakan pelatihan pembuatan blog dengan judul “Nge-bloglah maka Kau Ada”. Pelatihan ini ditujukan kepada Sahabat BaKTI sebagai salah satu agenda dari bakti untuk mengembangkan kualitas SDM Indonesia khususnya Kawasan Timur Indonesia. Kegiatan ini dijadwalkan pada tanggal 3 November 2012 pukul 08.30 – selesai. Menghadirkan blogger Ipul Gassing (www.daenggassing.com), seorang blogger yang berperan penting dalam sejarah komunitas blogger Makassar-Angingmammiri.org. Angingmammiri.org yang berdiri pada 25 November 2009 pada awalnya hanya terdiri dari 7 orang blogger saja, dan sekarang telah berkembang menjadi lebih dari 600 orang. 

Blog adalah singkatan dari “web blog”. Menurut Ipul blog yang merupakan singkatan dari “web blog” yang menyerupai tulisan-tulisan yang dimuat sebagai posting pada sebuah halaman umum web, dimana halaman-halaman ini dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. 

Lanjutnya, blog berbeda dengan website umum, meskipun blog sejatinya adalah sebuah website. Blog memberikan tempat/space/ruan interaksi antara pengunjung dengan author mengenai topik yang ditampilkan, sedangkan website secara umum tidak memberikan ruang interaksi antara pengunjung dengan author mengenai topik yang ditampilkan, meskipun ada beberapa situs yang juga memberikan ruang tersebut. Perbedaan lainnya menurut Ipul, blog dikelola oleh orang-perorangan, sedangkan website pada umumnya dikelola oleh intitusi dan bersifat lebih formal.
Dalam pemaparannya, Ipul menjelaskan bahwa ngeblog itu tidak harus berupa tulisan, pernah dengar photoblog? Atau travelblog? Photoblog adalah blog yang hanya berisi gambar-gambar atau foto-foto author. Mungkin berisi foto-foto hasil tangkapannya ataupun foto-foto yang menginspirasi, sekarang sudah banyak perangkat foto yang sudah terintegrasi sehingga memudahkan orang mengambil foto kapan saja dan dimana saja. Travelblog adalah blog berisi catatan perjalanan si author menyusuri berbagai tempat yang kemudian dibukukan dalam sebuah rangkaian perjalanan atau timeline. 

Ada beberapa layanan blog yang tersedia:
  1. Blogspot
  2. Wordpress
  3. tumblr
  4. Blogdetik.com
  5. Bloggaul
  6. Dagdigdug

Banyak faktor yang membuat seseorang ngeblog, beberapa yang dikemukanan oleh Ipul adalah:
  1.  Sebagai tempat ekspresi diri
  2. Tempat berbagi informasi
  3. Tempat bertukar pikiran
  4. Tempat curhat
  5. Tempat mencari uang

Ada juga fashionblog, yang tentu saja, blog yang didekasikan untuk fashion. Sastrablog, movieblog,foodblog/culinaryblog,  dan techblog juga merupakan beberapa contoh blog spesifik dengan tema tertentu. Yang terakhir, personal blog, blog yang paling banyak dibuat, merupakan blog yang berisi hal-hal personal sesuai dengan keinginan si author.  
Membuat blog itu sebenarnya sangat mudah, yang menjadi masalah adalah bagaimana kita tetap intens dalam menulis. “Intinya, ngeblog itu fun dan passion”, kata Ipul. Sebab menulis blog itu butuh kesabaran dan ketekunan. 

Ipul juga menjelaskan sedikit mengenai social media. Menurutnya, social media sudah menjadi identitas baru. “If you have no social media, you are no one”. 

Dalam pelatihan ini para peserta diajar untuk membuat blog menggunakan Wordpress. Ipul menambahkan, Wordpress memiliki keunggulan di sisi kustomisasi dimana kita dapat mengubah tampilan blog kita dengan menyisipkan kode-kode/ bahasa pemrograman sehingga tampilan blog kita dapat kita sesuaikan dengan kehendak hati. 

Setelah makan siang, Ipul melanjutkan dengan tips-tips dalam menulis blog yang baik, juga mengenai etika dalam berblogging.Ipul menutup pelatihan ini dengan memberikan semangat bahwa blogging itu konsisten, fun, dan passion. Jangan terlalu neko-neko.


Baca selengkapnya »

The Magnificent Erwin Yap & Dr. Ponijan Liaw

Senin, 22 Oktober 2012




 

Dr. Po: “Selamat pagi?”

Hadirin: “Selamat pagi!” 

Dr. Po:  “Apa kabar?”

Hadirin: “Luar biasa! mantafff”

Begitulah penampilan Dr. Po (sapaan Dr. ponijan liaw) dalam seminar Pengembangan Diri “Meneropong Hoki & Happy dari Wajah & Gaya Bicara ynag diselenggarakan oleh KBBV Makassar di Aston Makassar Hotel & Convention Center pada tanggal 21 Oktober 2012.  Karakter Dr. Po yang lugas, fun dan menggebrak langsung menyedot perhatian para peserta/undangan (atau apalah namanya). Membawakan materi mengenai komunikasi yang berkisar dari dominasi bagian otak besar (otak besar terbagi menjadi 2 bagian/belahan*; belahan kiri dan belahan kanan, dan selanjutnya akan disebut otak kanan dan otak kiri) dan komunikasi berdasarkan konteks serta pengaruh budaya pada komunikasi. Tak jarang (sering malah) para undangan tertawa terbahak oleh joke-joke yang dilontarkan oleh Dr. Po. Pemahamannya yang cerdik akan komposisi hadirin yang hadir, menurut penulis patut diacungi jempol. Joke-joke maupun materi serta pemaparan yang disampaikannya pas (kena punya) membuat peserta tidak beranjak selama lebih dari 1 jam, luar biasa. Padahal suhu ruangan ballroom itu cukup dingin, tetapi Dr. Po dengan pandainya menghangatkan suasana dengan celotehannya. Dr. Po menekankan bahwa komunikasi yang efektif itu didasarkan pada karakter lawan bicara, tidak asal tembak. Dengan mengetahui dominasi otak lawan bicara seseorang dapat memaksimalkan komunikasi yang dilakukannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkannya. 

Penampilan kedua dibawakan oleh Erwin Yap, ahli baca wajah, praktisi FengShui, Ba Zi, dan Manxiang. Erwin Yap mengajak seluruh peserta untuk belajar membaca wajah mereka masing-masing. Dan ternyata, para peserta banyak yang belum mengenal wajah mereka padahal wajah itu telah mereka bawa dan pakai selama bertahun-tahun. Beberapa adegan yang menarik senyum penulis saat mereka mengikuti instruksi demi instruksi Mr. Erwin dalam membaca wajah mereka pada cermin yang sebelumnya telah disediakan. Erwin Yap menjelaskan bahwa secara garis besar wajah kita terbagi atas tiga area, area langit, manusia, dan bumi. Masing-masing area menggambarkan tahapan-tahapan dalam hidup manusia, tahap anak-anak s/d pemuda, tahap usia produktif, dan tahap usia tua/senja. Erwin Yap juga menjelaskan mengenai konsep energi/chi. Beliau menekankan bahwa hidup yang baik adalah dengan mengalirkan chi kita dengan bijaksana, dan bukan menumpuknya. Ibarat sebuah kolam berisi air, jika dibiarkan dalam waktu lama, maka kolam tersebut akan ditumbuhi lumut, menjadi keruh, dan berbau busuk. Oleh karena itu, kita perlu mengalirkan energi kita dengan tepat agar tercapai keseimbangan. “Karena chi itu dinamis,” kata Mr. Erwin.  Seminar yang sebelumnya diikuti sesi tanya jawab  yang juga berlangsung seru (menurut penulis, sesi tanya jawab merupakan sesi penampilan ganda Dr. Po dan Mr. Erwin) ditutup dengan  penyerahan piagam penghargaan kepada Dr. Po dan Mr. Erwin serta para sponsor yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Menurut penulis, kehadiran Dr. Po dan Mr. Erwin di Makassar memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi warga kota Makassar, sebuah langkah awal menuju Kota Makassar yang lebih baik. Mungkinkah keduanya akan kembali lagi? Kita tunggu saja. Untuk info lebih lanjut atau dokumentasi mengenai acara ini, teman-teman dapat melihat melalui akun facebook (www.facebook.com/kbbv_makassar)

*Meskipun kemudian ditemukan bahwa otak besar tidak terbagi atas dua, melainkan tiga, yaitu: otak kanan, otak kiri dan otak tengah.
Baca selengkapnya »

Meneropong Hoki & Happy dari Wajah & Gaya Bicara

Selasa, 11 September 2012


(English) Meneropong Hoki & Happy dari Wajah & Gaya Bicara

One of the big events held in Makassar is a seminar “Meneropong Hoki & Happy dari Wajah & Gaya Bicara. The seminar held by KBBV Makassar will present 2 famous speaker, Erwin Yap and Dr. Ponijan Liaw,M.Pd. Let’s see their profiles at a glance.




Erwin Yap, a face reader, Fengshui practicians, and Ba Zi, was born in Jakarta under the Chinese Zodiac of Rooster. At first he didn’t believe in life path reading based on face contour, is it true? More and more questions arose and he decided to learn Chinese metaphysics to other country such as Belgian, Netherlands, Singapore, and Malaysia because in China itself, most of the original sources have been extinct because of political conflicts. Upon learning, he found out that Chinese metaphysics are based on empirical dataset that’ll become a formula. The formulas are something practical that once applied in daily life will enhance one’s life quality. So, the rumor of Chinese metaphysics being labelled mystical is not true. Since then, he starts sharing his knowledge in any possible form such as seminars, talk shows, or attending radios, cooperating with banks, articles in magazines, etc. he wants to change society’s paradigm of Chinese metaphysics are not mystical, but practical and useful.
  
Dr. Ponijan Liaw, Indonesia’s Number 1 Communicator, was born in North Sumatra, September 5th 1968, under the Chinese sign of Monkey. During the days of his educations, he was inspired by his English teacher’s sincerity, thus made him a choice of entering IKIP Medan in Language Major, English Department. From that point on, the history of his life begins. After graduating from the college, he founded The STAR Foreign Language Education Institute at his home, Tebingtinggi. For the sake of his career, he founded “The Widyatara Australia Education and Foreign Language Institute” in Jakarta. Later, he realized his dream to be a public speaker and he found out that teaching is less fulfilling, so he founded (again) The Energetic People Development Center, with the motto” improving better life with you”. Lots of seminar and training routinely held there until now. At the end of 2005, he pointed Expert Staff of Sport and Youth Ministry until the end of 2009. Currently, he’s currently working as radio presenter, public speaker, trainer, guest lecturer, and a writer with variety of topics.
  
These two incredible speakers will be here in Makassar on Sunday, October 21st  2012 at Aston Hotel & Convention Center. Mr. Erwin will share his knowledge about face reading, FengShui, and Ba Zi. Whereas Dr. Po will be presenting the art of public speaking and communication according to face reading. Ticket price:
VIP: Rp. 200.000,-
Regular: Rp. 150.000,-

If you are interested in this duo, don’t miss the special sale on this September!
VIP: Rp. 180.000,-
Regular: Rp. 130.000,-

For ticket reservation, please contact KBBV (+62 899 150 1838) or Ms Lince (+62 411 505 1732)
Note: This is the first time Erwin Yap appear publicly in Makassar so don’t miss it!




Baca selengkapnya »
 
 

Copyright © 2011 Ardi Delon | Design by BTemplateBox.com™