Dr. Po: “Selamat pagi?”
Hadirin: “Selamat pagi!”
Dr. Po: “Apa kabar?”
Hadirin: “Luar biasa! mantafff”
Begitulah penampilan Dr. Po (sapaan Dr. ponijan liaw) dalam seminar
Pengembangan Diri “Meneropong Hoki & Happy dari Wajah & Gaya Bicara ynag
diselenggarakan oleh KBBV Makassar di Aston Makassar Hotel & Convention
Center pada tanggal 21 Oktober 2012.
Karakter Dr. Po yang lugas, fun
dan menggebrak langsung menyedot perhatian para peserta/undangan (atau apalah
namanya). Membawakan materi mengenai komunikasi yang berkisar dari dominasi
bagian otak besar (otak besar terbagi menjadi 2 bagian/belahan*; belahan kiri
dan belahan kanan, dan selanjutnya akan disebut otak kanan dan otak kiri) dan
komunikasi berdasarkan konteks serta pengaruh budaya pada komunikasi. Tak
jarang (sering malah) para undangan tertawa terbahak oleh joke-joke yang
dilontarkan oleh Dr. Po. Pemahamannya yang cerdik akan komposisi hadirin yang
hadir, menurut penulis patut diacungi jempol. Joke-joke maupun materi serta pemaparan yang disampaikannya pas (kena punya) membuat peserta tidak
beranjak selama lebih dari 1 jam, luar biasa. Padahal suhu ruangan ballroom itu cukup dingin, tetapi Dr. Po
dengan pandainya menghangatkan suasana dengan celotehannya. Dr. Po menekankan
bahwa komunikasi yang efektif itu didasarkan pada karakter lawan bicara, tidak
asal tembak. Dengan mengetahui dominasi otak lawan bicara seseorang dapat
memaksimalkan komunikasi yang dilakukannya untuk mendapatkan hasil yang
diinginkannya.
Penampilan kedua dibawakan oleh Erwin Yap, ahli baca wajah,
praktisi FengShui, Ba Zi, dan Manxiang. Erwin Yap mengajak seluruh peserta
untuk belajar membaca wajah mereka masing-masing. Dan ternyata, para peserta
banyak yang belum mengenal wajah mereka padahal wajah itu telah mereka bawa dan
pakai selama bertahun-tahun. Beberapa adegan yang menarik senyum penulis saat
mereka mengikuti instruksi demi instruksi Mr. Erwin dalam membaca wajah mereka
pada cermin yang sebelumnya telah disediakan. Erwin Yap menjelaskan bahwa
secara garis besar wajah kita terbagi atas tiga area, area langit, manusia, dan
bumi. Masing-masing area menggambarkan tahapan-tahapan dalam hidup manusia,
tahap anak-anak s/d pemuda, tahap usia produktif, dan tahap usia tua/senja.
Erwin Yap juga menjelaskan mengenai konsep energi/chi. Beliau menekankan bahwa
hidup yang baik adalah dengan mengalirkan chi kita dengan bijaksana, dan bukan
menumpuknya. Ibarat sebuah kolam berisi air, jika dibiarkan dalam waktu lama,
maka kolam tersebut akan ditumbuhi lumut, menjadi keruh, dan berbau busuk. Oleh
karena itu, kita perlu mengalirkan energi kita dengan tepat agar tercapai
keseimbangan. “Karena chi itu dinamis,” kata Mr. Erwin. Seminar yang sebelumnya diikuti sesi tanya
jawab yang juga berlangsung seru
(menurut penulis, sesi tanya jawab merupakan sesi penampilan ganda Dr. Po dan
Mr. Erwin) ditutup dengan penyerahan
piagam penghargaan kepada Dr. Po dan Mr. Erwin serta para sponsor yang
dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Menurut penulis, kehadiran Dr. Po dan Mr. Erwin di Makassar
memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi warga kota Makassar, sebuah
langkah awal menuju Kota Makassar yang lebih baik. Mungkinkah keduanya akan
kembali lagi? Kita tunggu saja. Untuk info lebih lanjut atau dokumentasi
mengenai acara ini, teman-teman dapat melihat melalui akun facebook (www.facebook.com/kbbv_makassar)
*Meskipun kemudian ditemukan bahwa otak besar tidak terbagi atas dua,
melainkan tiga, yaitu: otak kanan, otak kiri dan otak tengah.
0 komentar:
Posting Komentar