Tranceholic

Kamis, 28 Januari 2010

Musik merupakan bahasa universal. Dengan music, orang (I mean manusia) dapat mengekspresikan diri mereka, entah dengan mengatakan kepada orang lain bahwa ia menyukai lagu ini, lagu itu, ataupun suka dengan penyanyi ini, penyanyi itu, atauPUN dengan mengatakan kepada orang lain bahwa ini lagu SAYA, atau itu PENYANYI/GRUP BAND saya BBBANNNNGET, ATAU (nih ataunya banyak banget U_U) dengan mengatakan bahwa saya suka lagu bergenre ini ate itu. Mungkin aja mereka melakukan itu hanya sekadar mengikuti teman2 mereka, atau sekadar iseng (emang ada?), atau karena gengsi (well, yg ini I really don’t have any idea ^^). Kesemuanya itu mereka lakukan (menurut saya) untuk menunjukkan jati diri mereka (seperti yg saya bilang seblumnya, music adalah bahasa universal, dimana orang bisa berbahasa dengan orang asing, tanpa tahu bahasa mereka). I like this music, it best represents me, itu kira2 gambaran pemikiran saya. Anybody object?

Okay, karna tidak ada yg keberatan, so I lanjut aja. Salah satu music favorit saya, music which best represent me is T R A N C E. Yup, trance (bacanya: trens – mirip nama makanan kesukaan saya) adalah salah satu jenis music dengan tempo cepat, klo ga salah sih, tempo trance itu berkisar antara 120 bpm – 180 bpm (bpm means bytes, eh beat per minute, and it really is, you can check it by stopwatch). Awal pertemuan saya dengan trance (pacaran?) ialah saat saya bersua dengan sesosok tinggi besar yang bersinar, bersuara, ceria, dan menjadi pusat perhatian orang di sana (ngerti ga? ikutin aja yah ^^). Sosok itu mengajak saya berdansa, dan tak lama kemudian saya jatuh cinta dengannya (I mean sosok itu, bukan trance yah). Kita lalu beberapa kali bertemu (pacaran)dan sempat juga berkenalan dengan saudara-saudaranya, bahkan saudara-saudarinya lebih aduhai (!?!?!?). Namun karena kesibukanku bertambah, kami jadi jarang bertemu, sering malas berdansa, dan kami memutuskan untuk break sejenak. Aku jadi lebih sering menyendiri (hiks hiks) dan kadang teringat kembali saat2 kami berdansa bersama…………………………………………………(uhh, gak tahan T_T). Saat itulah trens, eh trance datang menyapaku. Dia memberikan aku harapan yang baru bahwa untuk menikmati music DDR tidak harus maen DDR. Nah di situlah aku mulai ketagihan yang namanya lagu trance.

Setelah lama berpacaran dengan trance, aku ternyata tahu, trance itu memilikii banyak sodara (jenis/genre) misalnya: epic-trance, goa-trance, pyshedelic-trance, melodic-trance, eurotrance, hard-trance, dan lain sebagainya. Jenis trance favorit saya sampai saat ini belum kuketahui (^^) itu disebabkan karena dari hasill searching saya, agak sulit (menurut saya) untuk member label bahwa lagu inii bergenre goa-trance (misalnya) ato melodic-trance (misalnya), namun ada beberapa jenis trance yang memang memiliki ciri khusus yang mudah dikenali. Salah satu lagu trance favorit saya adalah Drop the Bomb – SysF. Mix, saya udah search di internet dan mencoba melacak apa genrenya tetapi saya malah kebingungan, mungkin ada teman2 blogger yang bersedia membantu ^^. Belakangan diketahui bahwa yang berada di balik layar adalah seorang synthesizer dari Jepang, Mr. Sota Fujimori. Hal ini yang membuat saya bertanya-tanya apakah bakalan ada genre baru yaitu J-Trance? Who knows…..

(“sosok” yang saya maksud diatas adalah mesin DDR ^^)

0 komentar:

Posting Komentar

 
 

Copyright © 2011 Ardi Delon | Design by BTemplateBox.com™